Jumat, 14 Mei 2010

Pengobatan Fisioterapi

Penyakit atau gangguan kesehatan apa saja yang dapat disembuhkan atau ditolong dengan fisioterapi?

* Gangguan pada sendi atau otot misalnya : nyeri pergal linu, kaku, bengkak akibat keseleo/terkilir, rhematik, sakit pinggang, sakit tengkuk, dll.
* Kelumpuhan otot akibat gangguan/kerusakan syaraf, misalnya : stroke, wajah perot, kelumpuhan anggota otot anggota gerak(akibat kecelakaan/infeksi)
* Gangguan nafas, misalnya : sesak nafas akibat asthma, bronchitis (ISPA), sesak nafas karena kegemukan.


* Patah tulang(kaki, tangan, atau kaku sendi) dan akibatnya.
* Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, misalnya : terlambat jalan, kelainan fisik, cacat, dll.
* Gangguan fungsi jantung, misal : dekom jantung koroner, otot jantung kurang darah(AMI).
* Memperlancar proses persalinan, megembalikan organ tubuh pasca persalinan, meningkatkan dkesuburan kandungan, mencegah gangguan fisik ibu hamil(senam hamil, senam nifas).
* Meningkatkan kebugaran tubuh dan kecantikan dengan cara senam(body language, aerobic, nafas segar, asthma, pencegahan osteoporosis, haji, stroke, lansia, SSI, jantung,dll.)
* Gangguan akibat operasi, misalnya : nyeri daerah yang dioperasi dan gangguan gerakan sendi disekitar yang operasi.


Bagaimana cara Fisioterapi mengobati pasien menggunakan khasiat tenaga alam?
Tergantung jenis penyakit yang ada pada pasien, fisioterapi menggunakan berbagai jenis pengobatan, antara lain :

* Electroterapi(rangsangan arus listrik medis)
* Termoterapi (pemanasan dengan medan lisrik atau medan magnet)
* Actinoterapi (penyinaran dengan infra merah, ultraviolet, dan laser)
* Manual terapi (pengobatan dengan manipulasi)
* Latihan gerak badan (untuk mengembalikan gerak dan fungsionalitas tubuh),Dll.

sumber : klik dsini

[+/-] Selengkapnya...

Penatalaksanaan Fisioterapi pada Nyeri Pinggang Bawah Aspesifik akibat Joint Block Thoracal dan Lumbal

Suharto
Akademi Fisioterapi Departemen Kesehatan RI, Makassar


PENDAHULUAN
Nyeri Pinggang Bawah (NPB) merupakan salah satu
keluhan yang dapat menurunkan produktivitas manusia; 50-
80% penduduk di negara industri pernah mengalami nyeri
pinggang bawah (Mink, 1986, RKZ Ziekenhuis, 1988), prosen-
tasenya meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Nyeri pinggang bawah menghilangkan banyak jam kerja
dan membutuhkan banyak biaya untuk penyembuhannya.
Haanen et al. (1986) yang meneliti 3000 laki-laki dan 3500
wanita usia 20 tahun ke atas (1975 ­ 1978) menyatakan bahwa
51% laki-laki dan 57% wanita mengeluh NPB, 50% tidak bugar
untuk bekerja selama beberapa waktu dan 8% harus alih
pekerjaan.
NPB aspesifik terdiri atas: sindrom sakroiliaka, sindrom
faset, sindrom gluteus maximus (1,87%), sindrom gluteus
medius (1,54%), sindrom quadratus lumborum (1,37%), sin-
drom piriformis (0,33%) dan sindrom fascia latae (0,07%).
ANATOMI DAN BIOMEKANIK TULANG BELAKANG
Sendi thoracolumbal adalah sendi yang dibentuk oleh
vertebra Th 12 dan L1. Secara umum keduanya berfungsi statis,
kinetis, keseimbangan dan perlindungan.
Pada fungsi statis tulang belakang mempertahankan posisi
tegak melawan gravitasi dengan energi sekecil mungkin se-
hingga membentuk sikap tubuh tertentu. Fungsi kinetis merupa-
kan rangkaian alat gerak yang memungkinkan terjadinya gerak-
an. Fungsi keseimbangan turut aktif mempertahankan titik berat
tubuh pada posisi tetap pada tulang Sacrum 2 saat berdiri.
Fungsi proteksi ialah melindungi organ dan jaringan penting
seperti sumsum tulang belakang, akar saraf, pembuluh darah.
Pada tulang belakang terdapat segmen gerak yang disebut
segmen junghans terdiri dari diskus intervertebralis, korpora,
sendi faset, ligamenta, foramen intervertebralis beserta isinya,
kanalis vertebralis dan otot paravertebralis.
Di antara kedua korpus tulang belakang terdapat jaringan
fibrocartilago yang merupakan bantalan sendi, berfungsi se-
bagai peredam kejut.
Penambahan beban akan menyebabkan kompresi terhadap
nukleus pulposus; gerakan fleksi, ekstensi dan rotasi secara
berlebihan juga dapat mengganggu nukleus. Selain bantalan
sendi juga terdapat ligamen sebagai stabilisator pasif yaitu
ligamen longitudinal posterior, ligamen longitudinal anterior,
ligamen flavum, ligamen transversalis dan ligamen inter-
spinalis.
Gerakan tulang belakang persegmen tidak pernah terjadi
secara aktif; gerak pasif dalam posisi tertentu, fiksasi tertentu
dan komponen gerak tertentu dapat diperoleh dengan dominasi
segmen tertentu. Teknik ini yang digunakan untuk mobilisasi
hipomobilitas segmental dan joint block.
Stabilisator aktif tulang belakang terdiri dari beberapa otot,
yaitu otot trunkus posterior, lateral, anterior.
1. Otot-otot trunkus posterior
a. Lapisan dalam terdiri dari : otot transpinalis, otot inter-
spinalis, otot longissimus dan otot iliocostalis
b. Lapisan tengah terdiri dari : otot serratus posterior
inferior di bagian tengah posterior otot paravertebra dan
anterior latissimus.
c. Lapisan superfisial : dibentuk oleh otot latissimus dorsi
yang menutupi semua otot paravertebra dan berlanjut ke
arah inferolateral.
2. Otot-otot trunkus lateralis.
Terdiri dari otot quadratus lumborum dan otot psoas.
3. Otot -otot trunkus anterior.
Terdiri dari otot rectus abdominis, otot transversus ab-
dominis, otot obliqus internus abdominis dan otot obliqus
externus abdominis.
Cermin Dunia Kedokteran No. 146, 2005
52
background image
PATOFISIOLOGI NYERI PINGGANG BAWAH
NPB aspesifik adalah nyeri pinggang bawah reversibel
yang salah satu penyebabnya adalah penguncian sendi faset
antara torakal dan lumbal. Hal ini dapat terjadi karena faktor
trauma atau proses biomekanis tulang belakang yang salah
seperti pada saat mengangkat beban berat.
Mengangkat beban berat pada posisi membungkuk me-
nyamping menyebabkan otot tidak mampu mempertahankan
posisi tulang belakang thoracal dan lumbal, sehingga pada saat
facet joint lepas dan disertai tarikan dari samping, terjadi gesek-
an pada kedua permukaan facet sendi menyebabkan ketegangan
otot di daerah tersebut yang akhirnya menimbulkan keter-
batasan gesekan pada tulang belakang.
Otot-otot yang berpengaruh langsung maupun tidak lang-
sung pada keluhan nyeri pinggang bawah sangatlah kompleks.
Janda (1983) membagi dua fungsi otot rangka, tipe I atau jenis
tonik adalah otot yang memiliki fungsi utama mempertahankan
sikap, tipe II atau jenis fasik adalah otot yang berfungsi gerak
cepat kuat. Kelainan otot tipe I cenderung tegang dan me-
mendek sedang otot tipe II cenderung lemah dan lembek.
Gejala yang terjadi pada penderita nyeri pinggang bawah
akibat joint block adalah
- Nyeri
- Spasme otot tulang belakang thoracolumbal
- Keterbatasan gerakan punggung
Intervensi Fisioterapi
Sebelum tindakan fisioterapi pada kondisi nyeri pinggang
bawah maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
1. Pengumpulan data penderita secara objektif (anamnesis) :
- Identitas
penderita
- Hal-hal lain yang berkaitan dengan keluhan
- Riwayat perjalanan penyakit
2. Pemeriksaan :
- Inspeksi statis dan dinamis
3. Pemeriksaan fungsi dasar :
- Gerakan aktif tulang belakang
- Gerakan pasif tulang belakang
- Gerakan isometrik tulang belakang melawan tahanan
4. Pemeriksaan spesifik :
- Palpasi
- Tes
Kibler
- Tes
Kompresi
- Tes
Naffziger
- Tes
Laseque
- Tes
Patrick
- Tes anti Patrick
- Tes
refleks
- Tes
sensorik
5. Problematik Fisioterapi
- Nyeri daerah pinggang dan bokong
- Keterbatasan
gerak
punggung
- Gangguan aktivitas sehari-hari
6. Program Fisioterapi
a. Tujuan Umum :
- Memelihara dan meningkatkan kemampuan fungsi-
onal penderita seoptimal mungkin.
b. Tujuan Khusus :
- Mengurangi/menghilangkan
nyeri
- Menormalkan gerakan tulang belakang
- Memperbaiki sikap tubuh
- Memulihkan aktivitas kegiatan sehari-hari
7. Pengobatan Fisioterapi
a. High frequency current ( HFC CFM)
Arus kontinu elektromagnetik (CEM) berfrekuensi
27MHz dan panjang gelombang 11,06 m, dapat
memberikan efek lokal antara lain :
- Mempercepat resolusi inflamasi kronik
- Mengurangi
nyeri
- Mengurangi
spasme
- Meningkatkan ekstensibilitas jaringan fibrous
b. Traksi Mekanik
Traksi merupakan proses mekanik menarik tulang
sehingga sendi saling menjauh. Efek mekanis traksi
pada tulang belakang adalah :
- Mengulur otot-otot paravertebralis, ligamen dan
kapsul sendi
- Peregangan terhadap diskus intervertebralis
- Peregangan dan penambahan gerakan sendi apofisial
pada prosesus artikularis.
- Mengurangi nyeri sehingga efek relaksasi akan lebih
mudah diperoleh
c. Bugnet Exercises
Bugnet exercises (terapi tahanan sikap) adalah metode
pengobatan berdasarkan kesanggupan dan kecen-
derungan manusia untuk mempertahankan sikap badan
melawan kekuatan dari luar. Kemampuan memper-
tahankan sikap tubuh melibatkan aktivitas sensomotorik
dan mekanisme refleks sikap. Aktivitas motorik terapi
ini bersifat umum yang diikuti oleh fungsi sensorik
untuk bereaksi mempertahankan sikap tubuh.
Tujuan terapi ini:
- Memelihara dan meningkatkan kualitas postur tubuh
dan gerakan tubuh
- Mengoreksi sikap tubuh yang mengalami kelainan
- Memelihara dan meningkatkan kekuatan dan
kemampuan fisik dan psikis sehingga tidak mudah
lelah melalui perbaikan sirkulasi darah dan
pernafasan.
- Mengurangi
nyeri
NASEHAT
Untuk mencegah terulangnya trauma, kembalinya keluhan
semula dan makin beratnya keluhan, penderita harus memper-
hatikan sikap dan posisi tubuh yang baik pada saat beraktifitas
sehari-hari, seperti berbaring, duduk, berdiri, meraih dan meng-
angkat benda serta kegiatan olah raga.
PENUTUP
Nyeri pinggang bawah merupakan salah satu penyakit
yang dapat menurunkan produktivitas manusia karena dapat
menghilangkan jam kerja seseorang. Diperlukan penanganan
oleh dokter dan fisioterapis, agar keluhan nyeri pinggang
bawah ini dapat diatasi dengan baik.
Cermin Dunia Kedokteran No. 146, 2005 53

Sumber referensi: Klik disini

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 19 Maret 2010

FOTOGRAFI

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 03 Maret 2010

my slide show

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 02 Maret 2010


[+/-] Selengkapnya...

Template by:
Free Blog Templates